Franco Morbidelli absen sejak MotoGP Belanda bulan Juni. Ia menjalani operasi pada cedera lutut kiri, dan kembali ke Misano akhir pekan lalu.banner-ads

Balapan itu juga menjadi debutnya bersama tim pabrikan Yamaha setelah menggantikan Maverick Vinales yang diputus kontrak lebih cepat.

Pemenang balapan MotoGP tiga kali itu lolos ke urutan ke-16 dalam balapan. Meski waktu yang diraih lebih lambat 36,2 detik dari pemenang, menurutnya itu adalah akhir pekan yang baik.

Baca Juga: Fakta Morbidelli: Runner Up MotoGP Pengganti Vinales



Cedera Belum Pulih

Morbidelli mengaku tak mau terlalu bernafsu di tengah perjuangan kerasnya dengan cedera lutut.

“Ini adalah akhir pekan yang baik bagi saya, sangat menyenangkan kembali ke motor, untuk kembali balapan setelah sekian lama. Saya memakai motor baru, dengan tim baru, dengan cedera yang belum pulih,” katanya.



“Saya sudah senang dengan itu dan sebenarnya pagi ini adalah pemanasan yang sangat sulit bagi saya, dan saya tidak berpikir untuk membuat balapan. Tetapi dengan adrenalin dan beberapa obat penghilang rasa sakit, kami berhasil melakukannya, dan kami berhasil dengan kecepatan yang konsisten."

Masih Adaptasi

Morbidelli berada di urutan terakhir bersama Valentino Rossi. Namun ia juga mendapatkan banyak informasi penting tentang motor barunya, YZR M1.

"Balapan memberi saya banyak informasi tentang motornya, saya bisa menghargai motornya dengan lebih baik, dan sebenarnya saya menyukainya," ungkap Morbidelli.

“Ini lebih dari motor tempur, dan saya suka itu, karena memberi saya kesempatan untuk memahami sedikit lebih banyak apa yang saya butuhkan."

Morbidelli mengatakan dia sebenarnya tidak memiliki harapan untuk tampil di balapan itu. Tetapi menurutnya, ikut turun ke lintasan sebuah hal penting untuk pemulihan dan juga agar tidak kehilangan keterampilan.

"Saya seorang pria yang berjuang dengan harapan, saya melakukan sesuatu dan melihat bagaimana hasilnya, dan jika hasilnya tidak baik, saya mencoba untuk membuatnya lebih baik," tuturnya.

“Jadi, saya benar-benar memaksakan waktu pemulihan, saya pikir kami melakukan pilihan yang tepat karena saya mampu membuat akhir pekan yang cukup linier."