Perayaan untuk finish MotoGP 1-2-3 pertama Yamaha sejak Australia 2014 di Jerez pada hari Minggu diwarnai kekhawatiran karena telah kehilangan tiga mesin. Franco Morbidelli adalah korban terakhir.banner-ads

Morbidelli harus keluar dari lintasan, kejadia yang identik dengan rekan senegaranya Valentino Rossi satu minggu sebelumnya di sirkuit yang sama.

Morbidelli kehilangan kekuatan saat ia melaju di garis lurus pada lap 16 dari 25. Pembalap Petronas itu padahal telah memegang tempat keempat, antara Rossi dan Maverick Vinales. Hal itu pun menggagalkan Yamaha meraih hasil sempurna 1-2-3-4.

Tim MotoGP non-konsesi (Honda, Ducati, Yamaha dan Suzuki) diperbolehkan menggunakan lima mesin per pengendara selama musim 13 putaran. Desain mesin disegel pada awal musim dan, karena pembekuan teknis 'Covid' yang diperpanjang, kini mesin pabrikan tidak dapat diubah sampai akhir 2021.

Selain Yamaha, semua pembalap lain menggunakan minimal dua mesin selama dua putaran pembukaan.



Hal pertama yang salah bagi Yamaha selama latihan bebas untuk GP Spanyol, ketika masalah dengan 'Mesin 2' untuk Vinales berarti ia terpaksa membuka segel mesin ketiga untuk FP4.

Jika sebuah pabrik beruntung, mereka dapat mengidentifikasi dan memperbaiki gangguan tanpa perlu memecahkan segel mesin. Tetapi keseriusan masalah yang dihadapi Yamaha digarisbawahi ketika kedua mesin dikembalikan ke Jepang untuk dilakukan otopsi penuh, yang berarti secara resmi mesin itu ditarik dan tidak dapat digunakan lagi.

Yamaha juga merespons dengan memberikan keempat pengendaranya dua mesin baru untuk putaran kedua akhir pekan ini. Tapi itu masih tidak mencegah motor Morbidelli mengalami gangguan.

"Mereka sedang memeriksa apa yang terjadi. Motor saya baru saja mati ketika saya sedang lurus dan saya harus berhenti. Tapi kami benar-benar tidak tahu saat ini," kata Morbidelli.

"Itu datang tiba-tiba. Saya hanya merasa mesin tidak berjalan lagi dan saya menutup motor karena saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Jadi itu bukan 'kerusakan' nyata, itu hanya sesuatu yang salah."