Kemenangan kedua musim ini membuat Franco Morbidelli terpaut 25 poin dari pemimpin klasemen MotoGP Joan Mir. Ada tiga balapan memperebutkan total 75 poin, harapan pun masih besar.
Dari enam penantang gelar teratas, pembalap Italia itu adalah satu-satunya rider satelit yang menggunakan mesin dengan spesifikasi lebih rendah dibandingkan dengan Maverick Vinales, Valentino Rossi dan rekan setimnya di Petronas SRT Fabio Quartararo.
Itu juga bisa berarti dia berpotensi menjadi yang paling berbahaya dari para pelopor kejuaraan. Sebab, ia bisa membalap lebih bebas tanpa beban.
Bagaimanapun, Morbidelli berencana untuk tampil agresif di sisa balapan untuk melihat apa yang bisa dicapai.
"Rasanya menyenangkan memasuki tiga balapan terakhir tahun ini setelah kemenangan kedua musim ini di Aragon," kata Morbidelli.
“Valencia bisa menjadi sirkuit yang rumit saat mengendarai motor MotoGP, karena sempit dan motor MotoGP memiliki tenaga besar di trek yang cukup kecil, dibandingkan dengan kategori lain. Tapi itu adalah tempat yang saya suka, karena di situlah tempat saya membuat langkah pertama saya ke olahraga motor roda besar, di kejuaraan Spanyol."
Morbidelli kini berada di posisi keempat di papan klasemen. Ia mengaku merasa hebat di atas motor.
"Kami akan bekerja untuk menjaga perasaan yang sama di sirkuit ini dan berjuang lagi untuk merebut posisi teratas. Kami pergi ke sana hanya terpaut 25 poin dari pemuncak klasemen kejuaraan, jadi saya ingin agresif dalam balapan terakhir ini di Valencia dan Portimao untuk melihat apa yang bisa kami raih."