Bolanews.com --- Paralayang bukan cabang olah raga yang terlalu dikenal di Indonesia. Maklum, olah raga udara tersebut kalah populer dibanding sepak bola, bulu tangkis, atau basket.
Padahal, Indonesia baru saja menorehkan tinta emas di paralayang. Dara asal Kutai, Lis Andriana, sukses mengharumkan Merah Putih setelah merebut gelar juara dunia ketepatan mendarat di Paragliding Accuraci World Cup (PGAWC) 2013.
Dalam seri terakhir di Malaysia, 16 Oktober lalu, Lis duduk di peringkat ketiga dengan mengumpulkan nilai 372. Meski demikian, ia tetap merengkuh gelar juara karena memiliki nilai total 899 dalam enam seri.
"Begitu menginjak tanah, saya langsung sujud syukur karena saya sudah tahu bakal menang," ucap Lis saat ditemui Bolanews di gedung Kompas Gramedia, Jakarta.
Ini menjadi gelar PGAWC kedua bagi Lis. Ia mencatatkan prestasi serupa di edisi sebelumnya, 2012.
"Pengin (juara ketiga kalinya), asalkan ada dukungan dan datang bersama tim. Kalau sendiri, saya tidak mau," ucap wanita berusia 30 tahun itu.
Lebih lanjut, Lis berharap paralayang bisa lebih dikenal oleh rakyat Indonesia agar dirinya kelak memiliki penerus. Pasalnya, peraih empat medali emas di SEA Games 2011 itu punya keinginan untuk pensiun setelah Kejuaraan Terbuka di Manado.
"Mudah-mudahan olah raga paralayang bisa lebih dikenal," tutur Lis.
"Mungkin ini (Kejuaraan Terbuka) yang terakhir, tapi itu baru kemungkinan."
"Saya ingin atlet paralayang lain maju. Sebab, kalau saya terus yang maju, kasihan yang junior," imbuhnya.