Bos tim Yamaha MotoGP Lin Jarvis meremehkan peluang Jorge Lorenzo untuk kembali ke kompetisi penuh waktu pada 2021. Ia tak yakin Lorenzo layak kembali.
"Ini bisa menjadi solusi lain untuk Petronas SRT atau yang lain, dia hanya memiliki kontrak satu tahun dengan kami," kata Jarvis.
"Tes di Sepang membantunya menemukan kembali Yamaha dan refleks tertentu. Dia juga sekarang bingung, menjadi sulit untuk memutuskan apakah akan balapan lagi tanpa bisa naik di lintasan. Dia seharusnya melakukan wildcard di Barcelona, sekarang kita bahkan tidak tahu apakah akan diizinkan musim ini."
Lorenzo pensiun dari MotoGP pada akhir tahun lalu setelah hasil menyedihkan bersama Honda. X-Fuera kembali ke Yamaha sebagai pembalap penguji.
Tiga kali juara kelas utama itu akan membuat penampilan wildcard dengan YZR M1 di Catalan Grand Prix sebelum balapan itu akhirnya ditunda karena pandemi corona.
Dalam beberapa bulan terakhir, desas-desus muncul, di mana Rossi juga kehilangan tempat bersama tim pabrikan Yamaha. Rumor itu menyebutkan tentang tim impian Petronas yang potensial menampilkan Rossi dan Lorenzo sebagai rekan tim untuk ketiga kalinya dalam karier mereka.
“Saya pikir Franco Morbidelli, pebalap Petronas saat ini tidak terlalu senang tentang gagasan itu. Ini adalah masalah besar karena Franco tahun lalu bagus, tetapi Fabio Quartararo lebih baik. Tapi selama tes musim dingin Franco sangat cepat, jadi saya pikir dia akan memberikan yang maksimal untuk mempertahankan satu tempat di tim itu. Jadi, saya tidak tahu apa yang akan diputuskan Lorenzo, dan mungkin Yamaha harus menurunkan lima motor," ungkap Rossi.
Jarvis lantas mengecilkan prospek Rossi dan Lorenzo menjadi rekan satu tim di Petronas. Mengingat tim itu dibentuk untuk menjalankan pembalap yang lebih muda.
"Itu akan menarik, juga karena saya tidak perlu mengelolanya. Tapi saya pikir itu tidak mungkin, tujuan utama Petronas adalah untuk mengembangkan generasi berikutnya. Dan saya sangat menyukai Morbidelli. Dia ada di daftar belanja pabrikan lain, tapi kuharap dia tetap bersama kita," tukas Jarvis.