Beberapa media mulai menyimpulkan adanya tiga kubu yang kini menguasai balap motor kelas tertinggi itu. Paling tidak, hal itu terjadi menjelang seri terakhir di Valencia.
Kini hanya tinggal dua kandidat juara yaitu Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Ibarat panggung politik, mereka juga harus mencari koalisi demi mendapatkan dukungan di atas lintasan.
Dan kayaknya hal itu sudah terjadi antara Italia (Rossi) dan Spanyol (Lorenzo). Dua negara penghasil pembalap nomor wahid itu semakin berseteru. Ditambah munculnya sosok 'pembelot' kayak Marc Marquez.
Pada awal kemunculannya, Marquez menjelma menjadi fans setia Rossi. Setiap kegiatan di rumah Rossi selalu dihadirinya. Rossi juga kayaknya begitu percaya kepada si baby alien.
Belakangan mereka pecah kongsi. Diawali dengan kegagalan Marquez mempertahankan gelar juara.
Sudah tak punya lagi harapan menjadi juara, Marquez melakukan manuver politik. Untuk apa mengidolakan Rossi yang di sisi lain adalah lawannya.
Ujung-ujungnya, ia lebih memilih sosok Lorenzo, paling tidak mereka terlahir sama, di tanah Spanyol.
Perpecahan pun muncul, Marquez terus menjegal Rossi, mulai dari Phillip Island sampai insiden di Sirkuit Sepang kemarin. Rossi melakukan tendangan kepada Marquez sampai akhirnya the Doctor mendapat penalti tiga poin dan start di Valencia pada posisi buncit.
Tapi 'Italian Man' bikin kubu baru, tak mau kalah. Rossi kini didukung juga oleh rider-rider senegaranya. Sebut saja Andrea Iannone dan Danilo Pettruci. Tak hanya dua itu, Nicky Hayden dan Vinales yang punya histori bagus dengan Rossi juga ikut mendukung.
Sementara Lorenzo semakin menguatkan koalisi dengan rider Spanyol lainnya. Selain Marquez, Dani Pedrosa, Stefan Bradl dan Alvaro Bautista juga memperlihatkan dukungannya kepada X-Fuera.
Tapi ada satu kubu lagi yang kayaknya lebih anteng dan tak peduli dengan koalisi itu, seperti Andrea Dovizioso, Scott Reding dan Cal Crutchlow.
