Fabio Quartararo mencari masalah Yamaha demi memperbaiki kinerja setelah MotoGP Styria. Keunggulannya dari Dovizioso kini makin dipangkas hanya jadi tiga poin.
Pemenang balapan Jerez itu belum naik podium lagi. Hasilnya merosot ke posisi ketujuh, kedelapan dan ke posisi 13.
"Benar-benar tidak positif. Kami perlu memahami apa yang terjadi karena sebenarnya kami melihat semua titik lemah yang kami miliki pada motor itu. Rasanya sangat aneh karena jujur, saya pikir potensinya lebih tinggi," kata rider Prancis itu.
Memegang posisi kesepuluh ketika balapan awal dihentikan, Quartararo berada di urutan ke-13 pada akhir lap pertama usai restart. Ia finis di antara pembalap Aprilia Aleix Espargaro dan rekan senegaranya Johann Zarco.
"Saya berada di belakang Aleix sepanjang balapan, dan saya dapat melihat bahwa motornya bermasalah di banyak area yang tidak saya duga. Jadi selain masalah rem, kami memiliki banyak masalah lain," jelas Quartararo.
"Nomor satu adalah kecepatan tertinggi. Kami perlu menemukan solusi untuk ini karena ini akan menjadi masalah di Barcelona, Aragon dan Valencia, di mana ada banyak trek lurus."
Keempat pembalap Yamaha berada di peringkat lima terbawah selama akhir pekan Styria. Meskipun Quartararo tidak mengungkapkan semua informasi masalah Yamaha, pengereman jelas merupakan salah satunya.
Quartararo mengubah remnya satu minggu sebelumnya tetapi masih berjuang dengan panas berlebih. Sementara peralihan sistem spesifikasi Brembo yang lebih baru untuk akhir pekan kedua belum menjawab dengan sempurna.
"Selama balapan, itu sudah maksimal. Tuasnya setiap kali akan jadi lebih lunak. Jadi ada kalanya ke titik yang tidak memiliki rem. Sangat berbahaya, dan tidak percaya diri," katanya.