Sebuah bencana di GP Aragon menimpa Fabio Quartararo yang datang sebagai pemimpin gelar. Memulai dari posisi terdepan, rider Prancis itu bahkan tidak menyelesaikan balapan dengan poin.
Quartararo mendapat masalah aneh karena tekanan ban depannya benar-benar di luar kendali. Hal tersebut terlihat setelah melahap 3 dari 23 putaran.
Penantang terdekat dan pemimpin kejuaraan dunia baru Joan Mir berada di urutan ketiga, di belakang Alex Rins dan Alex Marquez. Sementara Maverick Vinales berada di urutan keempat dan Andrea Dovizioso ketujuh.
"Hari ini adalah hari bencana, tetapi bisa lebih buruk jika Mir menang, Maverick kedua, Dovi ketiga," kata Quartararo.
Dari para pemburu gelar, Quartararo menonjol sebagai satu-satunya pembalap tim satelit. Meski bermasalah dengan tekanan ban, tapi Quartararo menegaskan tekanan mental jauh lebih besar untuk para pesaingnya.
“Tekanan tidak benar-benar pada saya. Saya memimpin kejuaraan tetapi tim ini baru lahir tahun lalu, ini tahun kedua saya, saya tidak berada di tim pabrikan,” kata Quartararo.
"Pada akhirnya, tekanan ada pada pembalap pabrikan. Jadi saya merasa baik, hanya balapan yang sulit dengan masalah teknis. Tapi saya merasa baik-baik saja. Bisa jadi lebih buruk."
Quartararo menempati posisi kedua di belakang Vinales pada putaran 1, di mana ia bertahan hingga lap 4. Kala itu, ia memulai penurunan hingga finis di tempat ke-18.
"Kami perlu memikirkan mengapa tekanan depan benar-benar di luar kendali, di luar normal. Ini sangat aneh. Kami memiliki kecepatan yang harus diperjuangkan, saya tidak akan mengatakan kemenangan atau podium, tetapi lima atau enam besar," kata Quartararo.