Fabio Quartararo memulai balapan dari urutan ketiga di grid. Tetapi ia terus turun di putaran terakhir.  Quartararo lantas mengeluhkan rem depannya seperti kopling.banner-ads

Quartararo mengaku terhalang oleh masalah pengereman meskipun timnya mengubah banyak hal pada motornya. Quartararo pun menyesali hilangnya poin karena masalah tersebut.

"Itu sangat sulit karena kami mengalami masalah teknis selama balapan pertama dan kedua," kata Quartararo.

"Pada balapan pertama kami masuk di tikungan empat. Saya berada di sana di posisi kelima atau keenam, balapan cukup mudah, tetapi itu merupakan lap sebelum saya mulai merasakan remnya lunak."

"Lap setelah itu, saya mengerem di tempat yang sama seperti biasanya sepanjang akhir pekan dan rem saya benar-benar seperti kopling. Saya meraihnya dengan empat jari, mencoba menghentikan motor, itu sangat berbahaya. Kami memutuskan untuk mengubah segalanya dan itu persis sama di balapan kedua."



Gara-gara itu, Quartararo mengaku kehilangan kepercayaan diri. Quartararo percaya posisi lima besar bisa diraih seandainya tak ada masalah rem.

"Sejujurnya, saya tidak bisa mengatakan kami siap untuk memperebutkan podium karena ketiga pembalap yang naik podium sangat cepat," tuturnya.

"Ini tidak pernah mudah, tetapi kami memiliki kecepatan untuk mencapai lima besar. Saya pikir posisi keempat adalah posisi kami."

Quartararo mengatakan ia pertama mengalami masalah rem dengan Yamaha adalah selama sesi di Qatar tahun lalu. Ini pun seperti masalah yang belum terselesaikan.

"Kami perlu memeriksa, tim sedang mengerjakannya karena tidak mungkin sepanjang tahun lalu dan sepanjang tahun ini, hanya di balapan ini saya tidak punya rem untuk pertama kalinya," katanya.

"Lebih baik terjadi dalam latihan bebas daripada di balapan tentunya. Tapi tim sedang mencari solusi bahkan saya, saya mencari solusi untuk pengereman. Saya tidak mengerti apa-apa tentang masalah mekanis tetapi saya ingin membantu tim."