Pembalap Yamaha terbaik berikutnya di klasemen adalah Maverick Vinales yang berada di posisi ketujuh. Vinales mencetak satu kemenangan dan satu podium sebelum dikeluarkan dari tim karena mencoba meledakkan mesin motornya di GP Styrian.
Valentino Rossi di tim SRT Petronas, hanya mencetak 28 poin dan turun ke urutan 19 dalam klasemen. Cal Crutchlow mengamati bahwa Quartararo tidak melakukan sesuatu yang berbeda di Yamaha. Tapi ada sebuah strategi yang membuatnya berhasil.
Baca Juga: Strategi Joan Mir Jungkalkan Quartararo
"Setupnya hampir sama,” jawab Crutchlow ketika ditanya apakah Quartararo melakukan sesuatu yang istimewa pada motor Yamaha.
“Mereka semua lebih suka sesuatu yang berbeda dari apa yang saya gunakan sebagai tim penguji. Tetapi apa yang digunakan Maverick di awal musim ketika dia menang adalah apa yang saya gunakan dalam pengujian."
Quartararo punya gaya balap yang berbeda dengan rider Yamaha lain. Menurutnya, faktor tinggi badan rider Prancis itu juga jadi alasan kesuksesannya.
"Semakin tinggi, semakin sedikit motornya bergerak, semakin kecil semakin banyak motor bergerak. Jadi, saya lebih suka motornya sedikit lebih besar di beberapa area. Jadi, Fabio membuat perbedaan. Dia membalap dengan fantastis, dia membalap dengan cara yang hebat, dia juga hebat untuk diajak bekerja sama," tuturnya.
Crutchlow akan berduet dengan Quartararo di skuad pabrikan Yamaha akhir pekan ini di Silverstone. Ia menggantikan Vinales yang dipecat.
