Petualangan Yamaha musim ini begitu berat. Minggu lalu Franco Morbidelli terlibat kecelakaan bersama Johann Zarco. Petualangan traumatis juga dialami Maverick Vinales ketika dia harus melompat dari motornya sendiri pada kecepatan 230 km / jam saat remnya tak berfungsi.
Pembalap Monster Yamaha terlihat mengangkat tangannya saat dia berjuang melawan beberapa masalah teknis di awal balapan. Ia kemudian sempat terlihat pulih.
Sampai dia tiba di zona pengereman untuk Turn 1 di lap 17, ketika remnya tiba-tiba gagal fungsi. Memaksanya untuk melompat dari motornya. M1 itu lantas meluncur, kemudian menghancurkan zona safety yang memaksa balapan dihentikan.
Vinales kemudian mengungkapkan bahwa dia telah berjuang melawan masalah pengereman sejak lap 3-4, tetapi tidak pernah membayangkan kegagalan besar seperti itu akan terjadi.
"Saya mulai kehilangan tekanan rem depan. Saya mencoba, mencoba. Saya melebar satu kali," kata Vinales.
“Saya membuat tiga lap yang sangat lambat, lalu saya mendorong lagi, dan lagi tanpa rem dan Quartararo, Valentino dan Petrucci menyusul saya. Kemudian saya pulih dari Valentino dan Fabio dan tiba-tiba, di Turn 1, remnya meledak."
Vinales pun menyebut dirinya tak bisa menghentikan motor. Ia pun memutuskan untuk melompat.
"Saya tidak bisa menghentikan motor, tidak mungkin. Saya mengerti betul bahwa remnya rusak atau semacamnya, jadi saya memutuskan untuk melompat," tuturnya.
Alex Marquez dari Repsol Honda, berada di belakang Vinales di trek, memastikan bahwa dia melihat beberapa bagian hitam kecil jatuh dari motor M1, yang kemudian dia yakini sebagai bagian dari rem depan, tepat sebelum Vinales melompat.
Vinales mengakui bahwa dengan melihat ke belakang, dia seharusnya berhenti ketika gejala pengereman pertama kali muncul, tetapi telah bertekad untuk mencoba dan menyelamatkan beberapa poin.
"Seharusnya saya berhenti, tapi saya tidak mau berhenti. Saya ingin finish. Bahkan untuk mengambil 1 poin. Saya memberikan yang terbaik sepanjang waktu, jadi saya tetap di trek," pungkas Vinales.