Maverick Vinales diskors oleh Yamaha setelah GP Styrian akhir pekan lalu. Ia diduga mencoba meledakkan mesin motornya dengan sengaja.banner-ads

Vinales mengatakan perilakunya didorong oleh rasa frustasi karena penampilannya buruk usai bendera merah dikibarkan untuk restart. Ia dipaksa memulai dari pitlane ketika dianggap sengaja mengendarai motor melewati batas kecepatan.

“Saya sangat sedih karena ini situasi yang sangat aneh. Sangat sulit untuk berada dalam situasi ini sekarang dan saya beruntung memiliki orang-orang yang ada untuk saya di saat yang sangat sulit ini," ungkap Vinales.

Baca Juga: Situasi Vinales Dan Yamaha Makin Buruk



“Itu adalah momen frustrasi yang sangat besar karena bagian pertama balapan sempurna dan saya memulai bagian kedua dengan baik lagi. Kemudian semuanya menjadi salah dan ada ledakan di dalam diri saya yang tidak dapat saya salurkan dengan benar."



Vinales lantas meminta maaf kepada Yamaha. Sebab sebelumnya Yamaha menyebut perilaku Vinales itu bisa membahayakan dirinya dan juga pembalap lain.

“Saya meminta maaf kepada Yamaha, karena saya berkendara dengan cara yang salah di lap terakhir, jadi saya ingin meminta maaf kepada semua orang,” ungkapnya.

Yamaha mengatakan akan membahas lebih lanjut tentang apakah Vinales akan balapan lagi musim ini. Tetapi pembalap Spanyol itu mengaku tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

“Apa yang ingin saya lakukan sekarang adalah tetap tenang, merenung sejenak. Ini adalah keputusan Yamaha, yang saya hormati dan terima, karena saya masih pembalap Yamaha," katanya.

Hubungan Vinales dan Yamaha makin runyam setelah kemitraan mereka berakhir di pertengahan musim. Vinales mengaku tak cocok dengan motor Yamaha.