Bikin bisnis sama pasangan sendiri? Pasti asyik dong, sudah ketemuan tiap hari, bisa sama-sama kerja lagi, dan hasil cari bareng dinikmati bareng.

banner-ads

Tapi ada juga lho bagian nggak enaknya. Psikolog Dr Kathy Marshack, seperti dikutip dari The Guardian.com bilang, "Adanya hubungan sebagai pasangan kadangkala justru bisa bikin runyam. Karena suasana kerja dan rumah nyampur jadi satu".

Tapi jangan kecil hati dulu, nggak semua negatif kok. Ada juga positifnya, selain bisa deket terus. "Saling percaya dengan pasangan menjadi landasan usaha bersama yang akan awet dan langgeng. Lebih mudah dalam menyelesaikan masalah, karena loe berdua sama-sama mengerti karakter masing-masing," paparnya.

Kuncinya, agar bisnis dengan pasangan bisa berkembang dengan baik adalah sama-sama punya mimpi soal sebuah bisnis yang ingin dijalankan. Salah satu yang bisa loe contoh adalah resep bisnis Colin Harms dan istrinya, Eileen, yang bikin toko franchise cartridge printer.

Si istri mengurusi telemarketing, suaminya mengawasi toko-toko mereka yang sekarang punya banyak cabang. Dalam bahasa Inggris, ini disebut equal partnership. Jadi nggak ada yang ngerasa jadi pihak bantu-bantu doang.

Oya, ada juga sarannya lho. Di harian Thelegraph disarankan jika loe dan pasangan loe kerja bareng, sebisa mungkin pembicaraan bisnis nggak dibawa ke rumah. Mereka memberikan contoh, walau bisnis barengan, ke kantor naik mobil sendiri-sendiri, atau punya ruangan berbeda di perusahaan mereka. Ini demi menjaga sikap profesional. Hmmm…boleh juga dicoba.