Gengs, Piala Dunia 2022 Qatar sebentar lagi bakal dimulai nih. Pasti kalian udah punya tim jagoan masing-masing kan?

banner-ads

Eits tunggu dulu, tak hanya soal tim jagoan, Piala Dunia 2022 kita doakan semoga berjalan lancar dan tidak penuh kontroversi ya Gengs.

Jangan sampai hal-hal kontroversi di sepanjang sejarah Piala Dunia terulang di edisi Qatar kali ini, bahkan lebih buruk lagi. Aamiin.

Baca Juga: 5 Kejadian Tak Terlupakan di Dua Edisi Terakhir Piala Dunia

Tapi kalian pasti penasaran kan Gengs apa saja sih hal kontroversi sepanjang sejarah Piala Dunia yang dimaksud? Nih kita kasih infonya untuk kalian, simak yuk artikelnya untuk pengetahuan kalian soal Piala Dunia:

1. Battle Santiago, Pertandingan Paling Kasar Piala Dunia (1962)

Permainan paling kasar sepak bola mungkin terjadi saat Italia melawan tuan rumah Chile di Piala Dunia 1962 Gengs.

Jelang pertandingan, ketegangan dirasakan, karena jurnalis Italia yang menyebut Santiago (Ibu Kota Chile) sampah. Maklum, Santiago masih belum pulih dari gempa hebat.

Di lapangan kedua tim panas. Pelanggaran sudah terjadi sejak detik ke-12. Setelah itu, pertandingan sudah layaknya arena tinju, sampai bersimbah darah. Bahkan, pihak kepolisian terpaksa masuk ke dalam lapangan untuk menenangkan perkelahian.

Namun, insiden tersebut justru melahirkan kontroversi. Di mana, wasit Ken Ashton hanya mengeluarkan dua kartu merah. Semuanya untuk pemain Italia. Italia pun kalah 0-2 dari Chile.

2. Gol Hantu Inggris di Final Piala Dunia (1966)

Final Piala Dunia 1966 terciptanya kontroversi gol kemenangan Inggris Gengs. Saat itu, Inggris main imbang 2-2 lawan Jerman Barat hingga babak kedua.

Pertandingan lanjut ke babak tambahan waktu. Pada menit ke-101, striker Inggris Geoff Hurst melepaskan tembakan dan bola menghantam mistar yang memantul ke bawah, lalu keluar gawang.

Wasit asal Swiss, Gottfried Diest tidak yakin jika bola melewati garis, tetapi hakim garis asal Uni Soviet, Tofik Bakhramov mengisyaratkan bahwa gol sudah terjadi. Inggris unggul 3-2 dan kemudian menang 4-2.

Jerman mengutuk Inggris tak pernah juara Piala Dunia lagi, kutukan itu pun masih berlanjut sampai saat ini.

3. Lahirnya Laga Serentak karena Kolusi Aljazair (1994)

Nilai sportivitas sekejap hilang di Piala Dunia 1982. Kisah bermula dari Aljazair yang mengalahkan Jerman Barat 2-1 Gengs.

Aljazair memiliki peluang maju ke fase berikutnya. Hal aneh terjadi pada pertandingan grup terakhir antara Jerman Barat kontra Austria. Saat itu, laga terakhir grup  belum dilakukan pada waktu berbeda

Jerman Barat menyadari bahwa kemenangan 1-0 akan membuat mereka dan Austria sama-sama lolos dan Aljazair akan dieliminasi.

Saat laga berjalan sepuluh menit, Jerman mencetak lewat Horst Hrubesch. Usai gol, kedua tim seperti berlatih mengumpan tanpa ada usaha menyerang pertahanan lawan.

Alhasil, sesuai skenario, Jerman Barat dan Austria lolos, sedangkan Aljazair harus berkemas pulang. Aljazair protes, tetapi tidak berhasil.

Mulai saat itulah, pertandingan grup terakhir semua dimainkan pada saat yang bersamaan.

4. Gol Tangan Tuhan Maradona (1986)

Piala Dunia 1986 adalah Piala Dunia untuk Argentina dan Diego Maradona. Sang legenda bermain luar biasa dari penyisihan grup sampai final.

Namun Gengs, ada hal yang terduga saat Argentina berjumpa Inggris di perempat final. Maradona mencetak gol dengan tangan sambil berpura-pura menyundul ke gawang Peter Shilton.

Gol itu disahkan wasit dan menjadi hal ikonik. Misteri pun terus menghantui gol Maradona, dengan sebutan ‘Gol Tangan Tuhan’.

Pada akhirnya Maradona mengakui Gengs gol itu menggunakan tangan. Namun ia mengaku beberapa tahun setelah Argentina juara Piala Dunia 1986. Tapi FIFA tetap mengakui Argentina juara, dan itu menjadi hal ikonik karena kesalahan.

5. Korsel ke Semifinal (2002)

Korea Selatan menjadi tuan rumah bersama Jepang di Piala Dunia 2022. Namun, Korsel melaju sampai semifinal Gengs, hingga finis di urutan 4 besar.

Tapi, langkah Korsel dinilai penuh kontroversi. Padahal menyingkirkan tim-tim besar seperti Portugal, Italia, dan Spanyol.

Korsel dinilai diuntungkan menjadi tuan rumah. Kasus yang hangat dibicarakan adalah kartu merah Fransesco Totti saat Italia melawan Korsel.

Totti mendapat kartu merah karena dianggap diving, padahal jelas dirinya dilanggar. Italia pun disingkirkan Korsel.

6. Tiga Kartu Kuning untuk Satu Pemain (2006)

Kejadian kontroversi lainnya terjadi di Piala Dunia 2006, di mana Gengs wasit asal Inggris, Graham Poll, memberikan tiga kartu kuning untuk pemain yang sama, Josip Simunic (Kroasia). Saat itu Kroasia bertemu Australia.

Simunic mendapat kartu pertamanya karena melanggar Harry Kewell pada menit ke-61. Simunic dapat kartu kuning keduanya pada menit ke-90 karena pelanggaran.

Seharusnya kartu merah dong Gengs, tapi wasit melanjutkan pertandingan. Lalu Simunic mendapat kartu kuning ketiganya tig menit berselang. Wasit langsung menghadiahi kartu merah.

Poll mengakui dirinya lupa memberikan kartu kuning kedua kepada Simunic. Anehnya, tak ada yang memberitahu Poll, termasuk dua asisten wasit dan pengawas pertandingan.

7. Gol Frank Lampard Dianulir (2010)

Frank Lampard membuat gol luar biasa dari tendangan jarak jauh saat bertemu Jerman di perdelapan final Piala Dunia 2010.

Bola tendangan Lampard membentur mistar dan melewati garis gawang. Kemudian, kiper Jerman Manuel Neuer menangkap bola.

Wasit tak mengesahkan gol ini, padahal dalam tayangan ulang jelas bola melewati gawang. Sayang Gengs VAR belum ada.

Inggris pun disingkirkan Jerman. Andai gol Lampard disahkan, mungkin cerita berbeda dan Inggris unggul 1-0.