Dengan aturan dan regulasi teknis MotoGP yang relatif stabil memasuki tahun ini, Marquez sepertinya masih digdaya kecuali Honda membuat kesalahan besar dengan RC213V yang diperbarui. Tapi Marquez punya banyak alasan untuk waspada.
Ducati dan Andrea Dovizioso berencana untuk menghentikan dominasi Marquez. Pembalap Italia itu menjadi runner-up selama tiga musim berturut-turut, ia adalah bahaya utama Marquez.
Dovizioso akan tetap jadi saingan terbesar Marquez. Ducati juga tengah berusaha mendapatkan kembali keunggulan top speed menyusul peningkatan signifikan Honda di 12 bulan terakhir.
Mengikuti tren 2019, peningkatan Yamaha telah memberikan kesempatan bagi pabrik Iwata dengan Rossi, Maverick Vinales plus Fabio Quartararo. Ketiganya masih berada di tempat sebagai pejuang gelar.
Ada juga Jorge Lorenzo yang ditunjuk Yamaha sebagai rider uji coba. Itu telah memberikan bukti bahwa mereka telah mengambil semua langkah yang mungkin untuk menghentikan Marquez dan Honda.
Ancaman pabrikan besar ketiga adalah Suzuki yang juga tidak bisa dikesampingkan. Alex Rins, yang mengalahkan Marquez dalam pertarungan di MotoGP Inggris musim lalu, sepertinya hanya butuh konsistensi untuk berjuang dengan potensi yang lebih besar.
Suzuki sudah yakin akan top speed dan tenaga yang lebih besar dari mesin spek 2020-nya. Hal itu juga berpadu dengan sasis barunya dan ban Michelin sebagai kunci keberuntungan tim Hamamatsu.
Sementara Marquez kini tengah berusaha memenangkan pertarungan dengan dirinya sendiri. Pembalap Spanyol itu juga menghadapi cedera. Ia baru saja menjalani operasi bahu kanan yang serius.
Dari sisi mental, Marquez juga kini tengah berduet dengan sang adik, Alex. Kedatangan Alex ke Repsol Honda pun disebut bakal membuat dinamika yang unik dan menarik.
