Direktur olahraga Ducati, Paolo Ciabatti memberikan penghormatan atas kesuksesan Andrea Dovizioso bersama tim. Tapi ia juga menyebut, setelah delapan tahun, ada kebutuhan untuk membuka halaman baru.banner-ads

Kebutuhan untuk membalik halaman juga menjadi agenda utama Ducati ketika Dovizioso tiba di pabrikan setelah musim tanpa kemenangan Valentino Rossi, pada 2013

Ducati mencapai titik terendah dalam hal hasil MotoGP, gagal mengklaim podium. Tetapi pemulihan dimulai pada musim berikutnya, saat Gigi Dall'Igna tiba dari Aprilia untuk memimpin Ducati Corse.

Sementara Andrea Iannone mendapat kehormatan kemenangan pertama Ducati sejak Casey Stoner di Austria 2016. Kombinasi Dovizioso, Dall'Igna dan Desmosedici melanjutkan untuk meraih 14 kemenangan balapan, 40 podium dan finis runner-up dari 2017-2019.

Ciabatti, yang bergabung dengan tim pabrikan MotoGP pada waktu yang sama dengan Dovizioso pada tahun 2013, mengatakan:

"Kami menikmati banyak kesuksesan bersama dengan Andrea Dovizioso. Dia adalah pembalap terlama dalam sejarah MotoGP Ducati, 8 tahun berturut-turut bersama dalam MotoGP. Jelas memenangkan 14 balapan dan menjadi yang kedua dalam kejuaraan selama tiga tahun berturut-turut adalah pencapaian yang luar biasa dan selalu menyedihkan ketika hubungan seperti ini berakhir," ungkapnya.



"Saya pikir jelas ada alasan untuk ini di kedua sisi, tapi mungkin juga benar bahwa setelah delapan tahun bersama, mungkin ada kebutuhan untuk membalik halaman dan mencoba melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda, dengan energi baru."

"Tapi saya pikir kami menghargai delapan tahun bersama dan hasil yang dicapai karena jelas, Andrea telah menjadi pembalap terbaik setelah Casey Stoner dalam hal memenangkan grand prix bersama Ducati dan ini adalah sesuatu yang akan selalu kami ingat."

Ketika Marquez cedera di pembukaan musim Jerez, secara alami Dovizioso dan Ducati jadi favorit gelar 2020. Tapi teori dan kenyataan tidak sejalan.

"Jelas Anda mungkin berpikir bahwa karena kecelakaan yang dialami Marc pada balapan pertama dan kemudian, sayangnya, fakta bahwa dia tidak dapat kembali selama musim ini, kami bisa menjadi salah satu kandidat untuk mencoba memenangkan kejuaraan ini karena di 3 tahun sebelumnya kami berada di urutan kedua di belakang Marc bersama Andrea Dovizioso,” tegas Ciabatti.

"Tetapi karena beberapa alasan, menurut saya format kejuaraan, balapan berturut-turut, sulitnya adaptasi motor kami dengan ban belakang baru Michelin, dan juga fakta bahwa gaya balap yang akrab dengan motor kami dengan paket sebelumnya, tidak bekerja dengan baik karena beberapa pembalap kesulitan."