Awal bulan ini, Suzuki menjadi pabrikan kedua yang menyelesaikan susunan pembalap setelah mengkonfirmasi Joan Mir bersama Alex Rins untuk dua musim selanjutnya. Mereka bergabung dengan Yamaha yang mengukuhkan duet Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.
Sementara itu Honda belum menunjuk mitra untuk Marc Marquez tahun depan. Tetapi jelas, mereka mengontrak Si Baby Alien sampai 2024, cukup jelas masa depan pabrikan tersebut.
Keputusan kurang jelas ada di Ducati, yang setelah gagal memikat Vinales, Quartararo atau Mir, mengatakan akan mengambil waktu untuk memilih.
Kemudian, agen Dovizioso, Simone Battistella, melemparkan bola liar. Ia menyebut Ducati membutuhkan pembalap Italia lebih dari Dovi membutuhkan Ducati, menyiratkan minat serius pada pemain rider 34 tahun itu.
Saat ini, Dovizioso dan Ducati belum mencapai kesepakatan soal gaji. Dovizioso ingin kontrak baru untuk mencerminkan fakta bahwa ia telah selesai sebagai runner-up selama tiga musim terakhir. Tetapi pabrikan Borgo Panigale tidak percaya bahwa hal seperti itu bisa dibenarkan pasca-corona.
Direktur olahraga Ducati Paolo Ciabatti mengatakan kembali pada bulan Maret: "Apa yang terjadi dengan COVID-19 akan mengubah cara kita hidup, berpikir atau melakukan sesuatu. Akan ada efek yang kuat pada ekonomi dunia dengan dampak nyata terhadap olahraga, dan MotoGP tidak akan luput dari itu."
Sebagai tanggapan, Battistella kembali berkomentar: "Uang bisa menjadi masalah jika Ducati menolak untuk mengakui nilai Dovizioso."
Dengan latar belakang inilah muncul spekulasi tentang Dovizioso yang berpotensi membuat perubahan sensasional ke KTM untuk 2021. Sky Italia melaporkan bahwa rider itu telah dapat tawaran dari pabrikan Austria, dengan bantuan dari sponsor utamanya Red Bull.
Tetapi pernyataan itu bertentangan dengan CEO KTM Stefan Pierer, yang mengatakan kepada Speedweek bahwa ia ingin memperbarui kontrak keempat pembalap MotoGP yang ada, Pol Espargaro, Brad Binder, Miguel Oliveira dan Iker Lecuona, sebelum musim dimulai.