Perhelatan MotoGP sudah melewati beberapa era. Mulai dari motor 2 tak, hingga kini motor dengan segudang kontrol elektronik.

banner-ads

Kamus pasti sudah begitu tahu gaya balapan yang kerap dipertontonkan sang legenda, Mick Doohan. Dengan motor NSR 500 yang notebene bermesin 2 tak, Doohan mampu meredam keliaran motor tersebut. Apalagi dalam setiap tikungan.

Doohan punya gaya sliding yang bisa memangkas‎ sepersekian detik waktu balapan. Mesti punya skill tinggi melakukan sliding dengan kecepatan motor di atas rata-rata.

Doohan biasanya sedikit mengambil garis luar ketika melibas tikungan. Dengan ban belakang yang diarahkan sedikit melebar, ia tak sungkan menekuk dalam-dalam stang motornya sehingga terjadi cornering yang mulus.

Tapi karakter mesin 2 tak memang begitu mendukung gaya tersebut. Doohan dengan mudah melakukannya sebab tidak ada kontrol elektronik yang menghalangi dirinya sliding.

Di era modern gaya tersebut juga masih dipakai. Akan tetapi sliding yang dipertontonkan‎ tidak se-ekstrem era Doohan. Juniornya, Casey Stoner bisa dibilang satu-satunya yang berhasil 'meniru' gaya tersebut di era modern ini. Ia bahkan bisa meredam Ducati yang punya karakter liar sehingga membawanya menjadi jawara.