Danilo Petrucci bicara soal masa depannya bersama Ducati. Ia juga sadar betul, mengapa selama ini masih kurang dipercaya sebagai rider papan atas.
Petrucci bicara dalam Podcast MotoGP dalam episode Last On The Brakes. Ia juga bercerita tentang beberapa topik bahkan, soal pernah ingin menyerah di dunia balap saat musim 2014.
Petrucci mengaku tak terlalu senang dengan hasil dari musim lalu bersama Ducati. Padahal ia memenangkan balapan di Mugello.
“Pasti saya tidak senang tahun lalu. Karena perbedaan antara bagian pertama dan kedua sangat, sangat tinggi,” kata Petrucci.
“Saya berjuang untuk tiga besar di bagian pertama dan di bagian kedua, saya berada di 10 besar, tidak benar-benar kompetitif. Saya mencoba memberikan penjelasan kepada diri saya sendiri, tetapi tidak ada yang benar-benar penting yang saya temukan. Maksud saya, saya tidak punya solusi atau alasan mengapa di bagian kedua kejuaraan saya tidak benar-benar kompetitif."
Ia juga sadar hal tersebut juga yang membuatnya kurang dipercaya oleh Ducati. Sebab di MotoGP, seorang pembalap harus terus berada di level seratus persen.
“Mungkin itu alasan dalam tiga tahun terakhir saya selalu memiliki kontrak satu tahun dan saya selalu harus membuktikan kepada Ducati, Pramac dan untuk diri saya sendiri bahwa saya bisa membalap buat tim pabrikan," tuturnya.
"Saya bangun setelah Sachsenring pada hari Senin, saya mengalahkan Dovi sehari sebelumnya dan saya melihat kejuaraan dan saya di posisi ketiga, empat poin dari Dovi, jadi saya pikir, mungkin saya bisa menjadi pembalap yang bisa bertarung dengan Marc? Mungkin saya memiliki terlalu banyak tekanan di bagian kedua."
“Di MotoGP, untuk berada di posisi tiga, Anda harus selalu 100 persen, bukan 98 persen atau 97 persen. Jika Anda berjuang untuk tiga besar, maka segera Anda akan terbang ke posisi 8, 9, atau 10. Mungkin itu terlalu banyak tekanan yang saya berikan pada diri saya sendiri karena saya belum pernah melihat klasifikasi sebelum waktu itu."
Petrucci bicara dalam Podcast MotoGP dalam episode Last On The Brakes. Ia juga bercerita tentang beberapa topik bahkan, soal pernah ingin menyerah di dunia balap saat musim 2014.
Petrucci mengaku tak terlalu senang dengan hasil dari musim lalu bersama Ducati. Padahal ia memenangkan balapan di Mugello.
“Pasti saya tidak senang tahun lalu. Karena perbedaan antara bagian pertama dan kedua sangat, sangat tinggi,” kata Petrucci.
“Saya berjuang untuk tiga besar di bagian pertama dan di bagian kedua, saya berada di 10 besar, tidak benar-benar kompetitif. Saya mencoba memberikan penjelasan kepada diri saya sendiri, tetapi tidak ada yang benar-benar penting yang saya temukan. Maksud saya, saya tidak punya solusi atau alasan mengapa di bagian kedua kejuaraan saya tidak benar-benar kompetitif."
Ia juga sadar hal tersebut juga yang membuatnya kurang dipercaya oleh Ducati. Sebab di MotoGP, seorang pembalap harus terus berada di level seratus persen.
“Mungkin itu alasan dalam tiga tahun terakhir saya selalu memiliki kontrak satu tahun dan saya selalu harus membuktikan kepada Ducati, Pramac dan untuk diri saya sendiri bahwa saya bisa membalap buat tim pabrikan," tuturnya.
"Saya bangun setelah Sachsenring pada hari Senin, saya mengalahkan Dovi sehari sebelumnya dan saya melihat kejuaraan dan saya di posisi ketiga, empat poin dari Dovi, jadi saya pikir, mungkin saya bisa menjadi pembalap yang bisa bertarung dengan Marc? Mungkin saya memiliki terlalu banyak tekanan di bagian kedua."
“Di MotoGP, untuk berada di posisi tiga, Anda harus selalu 100 persen, bukan 98 persen atau 97 persen. Jika Anda berjuang untuk tiga besar, maka segera Anda akan terbang ke posisi 8, 9, atau 10. Mungkin itu terlalu banyak tekanan yang saya berikan pada diri saya sendiri karena saya belum pernah melihat klasifikasi sebelum waktu itu."