Akhir pekan terberat dalam karir MotoGP Valentino Rossi, setidaknya dalam hal hasil, ditutup dengan posisi ke-16 di Grand Prix Doha. Padahal ia meraih hasil oke dikualifikasi.

banner-ads

Memulai balapan di tempat keempat untuk debutnya di Petronas Yamaha minggu sebelumnya, Rossi mendekati akhir pekan kedua Qatar dengan mencari solusi untuk masalah keausan ban belakang. Sebab itu yang membuatnya dirinya berada di urutan kedua belas dalam balapan pembuka.

Di balapan kedua Sirkuit Losail, Rossi mengalami pekan yang buruk. Pembalap Italia itu hanya membuat satu penampilan di 13 besar (kesembilan di FP3) dan menempati peringkat ke-21 dalam latihan terakhir dan kualifikasi.

Baca Juga: Banjir Kritik untuk Valentino Rossi

"Yang pasti itu bukan hasil yang bagus dan start dari belakang sangat sulit karena pada akhirnya kecepatan saya bukanlah bencana, tapi tidak cukup bertahan dengan grup pertama, terutama di lap pertama," kata Rossi.

"Kami perlu meningkatkan cengkeraman belakang dengan ban lunak, karena kami semua balapan dengan ban lunak dan saya sedikit menderita. Saya lebih cepat dibandingkan pekan lalu, tapi itu tidak cukup."

Salah satu perubahan yang dilakukan untuk akhir pekan kedua di Sirkuit Losail adalah beralih kembali ke swingarm aluminium daripada serat karbon.

"Kami menggunakan swingarm aluminium karena saya mengalami banyak getaran di bagian belakang, setelah beberapa putaran, ban terlalu terasa sakit dan mulai banyak bergetar. Jadi dengan aluminiumnya sedikit lebih baik, saya tetap memiliki getarannya, tetapi lebih dapat dikontrol," Rossi menjelaskan.

Konsumsi ban belakang yang berlebihan sering menjadi masalah bagi Rossi di musim-musim sebelumnya. Apakah peralihan Yamaha ke sasis model 2019 pada tahun 2021 mungkin memperburuk masalah?

"Tidak, menurut saya bukan sasisnya, bukan perbedaan besar dan sasis baru membantu sedikit untuk berbelok tetapi itu tidak cukup," jawab Rossi.