Sekilas sih nggak ada yang aneh dari sepeda ini. Tapi begitu lihat setelan penggeraknya, bikin geleng-geleng kepala.banner-ads

Si pemilik ngebiarin chainring dari Deckas yang ukurannya gede di sepedanya. Chainring itu diputar oleh crank dari Prowheel.

Baca Juga: Commuter Bike Tampil Beda dengan Stang BMX



Dari situ, si rantai menggerakkan sprocket yang ukurannya kecil. Total ada 7 percepatan buat gear belakangnya. Sayangnya, nggak tahu nih ukuran pasti sprocket itu.

Rantai tersebut kemudian diarahkan oleh RD yang nggak bisa dibilang mahal juga, yaitu Tourney TX dari Shimano.

Seperti yang pasti lo juga tahu, rasio gear kecil di belakang bakal memberikan gaya putaran yang lebih besar untuk ban. Sedangkan semakin besar chainring bakal ngasih tenaga yang lebih gede juga ke rantainya.

Jadi, bisa dibilang sepeda ini bakalan ngebut banget.



Selain itu, si empunya juga kebetulan pakai frame dan fork Lerun Mounti yang lumayan ringan. Buat pelengkap dan biar makin sah jadi commuter bike, ada rak depan dari Decathlon Elops warna hitam yang serasi dengan beberapa kombinasi lainnya.

Buat ban, sepeda ini dikasih ukuran Pace 26 X 2.10 dari Maxxis, sedangkan rim dan hub dari Oyawa.

Gaya sepeda ini semakin kalcer dengan stang dan stem milik BMX atau sunrise bar.