North London Derby beberapa waktu lalu berjalan seru dan menarik perhatian banyak orang. Tottenham yang diasuh oleh Mourinho berhasil menang dengan skor 2-0 atas Arsenal yang yang sedang susah payah lepas dari jeratan posisi papan bawah. Berbeda dengan sang rival yang ada di puncak klasemen sementara Premier League, Arsenal jadi satu-satunya tim besar Inggris yang belum lepas dari inkonsistensi awal musim dan kini bertengger di posisi 15.

Pada pertandingan tersebut bisa dilihat bahwa Tottenham punya kekuatan baru yang mulai padu di lini depan. Bukan, bukan karena kedatangan Gareth Bale yang dipinjam dari Real Madrid, tapi duo Son Heung Min dan Harry Kane mengganas di depan gawang lawan. Keduanya selalu bergantian saling assist dan mencetak gol dalam satu pertandingan. Dalam kemenangan 2-0 tersebut pun Harry Kane memberi assist pada Son untuk gol pertama, dilanjut Son yang memberi assist untuk Kane saat gol kedua tercipta.

Meski keduanya tampil luar biasa saat derby London Utara, Mourinho malah memuji pemain lainnya di dalam skuad Tottenham.banner-ads


Pemain tersebut adalah gelandang asal Denmark, Pierre-Emile Hojbjerg. Bahkan Mou gak ragu-ragu memuji selangit pemain tersebut dengan sebutan jenius dan fenomenal. 

Hojbjerg sendiri jadi salah satu pembelian terbaru untuk Tottenham pada bursa transfer musim panas lalu dengan mahar sebesar 15 juta pounds. Harga tersebut tentu terasa sangat murah buat Tottenham yang kondisi keuangannya sedang kuat seperti saat ini. Tapi ternyata harga murah bukan berarti kualitasnya juga murahan, Hojbjerg berhasil jadi salah satu pilar utama kegemilangan performa Spurs belakangan ini.

"Hojbjerg, pertama-tama, sangat cerdas. Dia membaca permainan dengan sangat baik. Dia pasti akan menjadi pelatih suatu hari nanti," ujar Mourinho pada Goal International.


Hojbjerg mendapat pujian Mourinho karena berhasil bersatu padu menjaga tempo di lini tengah dengan skema permainan pragmatis yang diterapkan. Pemain satu ini dinilai menyebalkan saat latihan karena banyak bertanya, namun saat bermain kualitasnya terbukti luar biasa. Setidaknya begitulah penilaian Mou.

Mourinho emang terkenal senang dengan para pemain yang ‘penurut’ dengan taktik miliknya. Seperti halnya ketika di Manchester United, dirinya tidak memuji para penyerang yang subur, namun memuji Scott McTominay yang lebih nurut dengan segala instruksi yang diberikan.

Di Tottenham ada Hojbjerg yang punya sifat seperti itu. Tambah Mourinho, dirinya mengatakan bahwa Hojbjerg adalah pemain yang sederhana dengan sepak bola namun fenomenal dalam melakukan apa yang harus ia lakukan.

Gelandang Denmark ini sendiri jadi pemain yang tak tergantikan di skuad Tottenham. Dirinya jadi satu-satunya pemain yang selalu bermain penuh untuk setiap menit hingga saat ini.