Drone yang biasanya punya fungsi dalam bidang fotografi dan videografi kayaknya punya peran tambahan di tengah pandemi COVID-19 ini. Salah satunya adalah untuk digunakan mendeteksi jarak fisik antara seseorang dengan orang lain di dekatnya di tengah pandemi ini.

Drone yang digunakan untuk melakukan pengawasan social distancing ini adalah drone yang dirilis oleh brand Draganfly. Brand ini bukanlah pemain baru dalam bidang drone. Mereka bahkan udah terbentuk sejak tahun 1998, jauh sebelum era drone seperti beberapa tahun belakangan.

Drone ini sendiri dinamai “Pandemic Drone” oleh Draganfly dan kepolisian Amerika Serikat yang menerbangkannya pertama kali.banner-ads



Yap, ujicoba pemantauan social distancing menggunakan drone ini pertama dilakukan di Amerika Serikat, Bro. Lebih tepatnya, kepolisian Westport, Connecticut lah yang pertama mengumumkan menggunakan metode tersebut untuk memantau warganya yang beraktivitas di luar ruangan di tengah pandemi COVID-19 ini.

Banyak fitur canggih yang tertanam di dalamnya, Bro. Ada pemantau suhu tubuh yang langsung memberikan pilotnya data tentang suhu tubuh orang yang masuk ke dalam pantauan. Selain itu ada juga pendeteksi gerak yang bisa melihat gerak anggota tubuh dalam berbagai format data. Hal tersebut juga bisa membantu penerbangnya mengetahui jarak di antara dua objek yang masuk ke dalam pantauan.



Drone ini emang didesain secara khusus oleh Draganfly untuk digunakan oleh kepolisian daerah setempat. Tujuannya adalah untuk memperketat aturan social distancing dan karantina yang diberlakukan di Amerika Serikat. Ya wajar sih Bro mengingat Amerika Serikat sekarang jadi negara dengan penderita COVID-19 terbanyak di dunia. Uniknya, drone ini bakal menyambungkan suara dari pilotnya yang berada di kejauhan untuk mengusir orang-orang yang masih berkerumun walaupun udah diingatkan untuk gak melakukan aktivitas di luar rumah.

Sayangnya, meski terkesan keren dan canggih, metode ini banyak ditentang oleh warga sekitar. Mereka kuatir privasi mereka terancam dengan adanya drone tersebut beterbangan.

Hmm, kalau metode pemantauan pakai drone gitu diterapkan di Indonesia cocok gak ya?