VAR atau Video Assistant Referee adalah sebuah teknologi yang membantu wasit sepak bola untuk mengambil keputusan saat memimpin pertandingan. Teknologi tersebut berupa tayangan ulang atas momen-momen tertentu seperti gol dan pelanggaran yang dilakukan para pemain.

banner-ads

Seharusnya, teknologi tersebut bikin wasit lebih mudah mengambil keputusan yang dianggap benar. Hal tersebut untuk mengurangi kontroversi-kontroversi yang terjadi di atas lapangan untuk kelancaran pertandingan.

Tapi ternyata Bro, lain ceritanya dengan yang terjadi di Liga Inggris musim 2019/2020 ini. Musim ini adalah musim pertama digunakannya VAR di liga tersebut.

Dalam sebuah pertemuan para wasit, Mike Riley yang merupakan ketua wasit Liga Inggris ini membeberkan 4 “dosa” yang dilakukan VAR di kompetisi kasta tertinggi negeri ratu Elizabeth ini, Bro.

Apa aja kesalahan-kesalahan tersebut?

1. Keputusan dalam memberikan tendangan bebas untuk handball Isaac Hayden yang membatalkan gol Newcastle United saat melawan Watford.

2. Keputusan saat tidak memberikan kartu merah kepada pemain Leicester City, Youri Tieleman, padahal pelanggarannya terhadap pemain Bournemouth, Callum Wilson sangat serius.

3. Keputusan untuk tidak memberikan penalti ke Manchester City ketika pemain Bournemouth, Jefferson Lerma menginjak kaki David Silva di dalam kotak penalti.

4. Keputusan untuk tidak memberikan penalti kepada West Ham United ketika Seb Haller dijatuhkan di dalam kotak oleh pemain Norwich City, Tom Trybull.

Nah, keempat keputusan tersebut berbanding terbalik dengan tujuan awal diterapkannya VAR di sini. Ditambah, kesalahan-kesalahan dalam pengambilan keputusan tersebut dianggap mengubah drastis jalannya pertandingan terkait.

Meski begitu Bro, Mike Riley masih menolak untuk menerapkan monitor sisi lapangan kayak gambar di atas. Menurutnya, hal tersebut malah akan memperlama proses pengambilan keputusan di atas lapangan. Sebagai gantinya, Mike yang ngumpulin para wasit Liga Inggris di jeda internasional lalu menyetujui bahwa para petugas yang ada di ruang VAR bisa ikut memberikan masukan keputusan kepada wasit di lapangan. Dengan ini dirinya berharap bisa mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi akibat melihat review yang diberikan teknologi VAR.

Ironis ya, Bro? VAR yang seharusnya bikin keputusan makin bener, malah memunculkan keputusan-keputusan kontroversial lainnya. Emang sih, sejak pertama kali diterapkan juga VAR ini mengundang banyak banget pro dan kontra di antara pemain, pelatih, dan juga penggemar. Bahkan gak sedikit yang nolak kehadirannya di atas lapangan.

Lo sendiri setuju atau enggak dengan penggunaan teknologi VAR?