Andrea Dovizioso kesulitan sepanjang akhir pekan di GP San Marino. Ia berakhir di urutan ketujuh, meski akhirnya berhasil memimpin papan klasemen sementara MotoGP setelah Fabio Quartararo tersingkir.
Penampilan Dovizioso pada tahun 2020 sangat tidak konsisten, dengan tempat ketiga di GP Spanyol dan kemenangan di balapan Austria pertama diapit oleh posisi keenam dan ke-11 di GP Ceko dan Andalusia.
Ini disebutnya akibat konstruksi ban Michelin 2020 yang tidak sesuai dengan gaya balap Dovizioso di Ducati.
Terlepas dari kesulitannya, banyak yang masih menyebut Dovizioso sebagai salah satu favorit untuk gelar tahun ini. Pembalap Italia itu jadi satu dari hanya empat pembalap yang belum DNF sejauh ini.
Tetapi Dovizioso tidak melihatnya seperti itu. Terlepas dari konsistensi dan pengalamannya, tidak akan cukup untuk mempertahankan tantangannya hingga akhir tahun.
"Pasti, tapi ini terjadi setiap tahun. Ini adalah pendekatan saya dan berhasil untuk kejuaraan. Ini adalah satu hal positif bagi saya. Tapi ini tidak cukup, itu tidak akan cukup karena dengan kecepatan ini Anda tidak dapat bertarung hingga akhir kejuaraan," katanya.
Menguraikan lebih lanjut tentang bagaimana pengaruh ban terhadapnya di Ducati, Dovizioso mengaku dalam setiap lintasan bakal sangat mudah berubah.
"Lihat KTM, di Misano tidak cepat. Jadi, ini adalah keseimbangan ban dan setiap balapan Anda bisa sangat cepat atau lambat karena bannya berbeda. Tapi karakteristik ban adalah cerita lain. Cara mengendarainya, berbeda dari sebelumnya untuk Ducati," tuturnya.
"Dulu Anda harus mengerem, melakukan beberapa gerakan untuk menghilangkan sedikit beban dari depan, memperlambat di tikungan. Sekarang Anda memiliki lebih banyak cengkeraman di bagian belakang, jadi Anda harus masuk ke sudut dengan kecepatan, dengan mengambil lebih banyak sudut."