Andrea Dovizioso adalah salah satu pembalap yang absen di lintasan MotoGP 2021. Mantan pembalap Ducati itu telah menjadi protagonis hebat, tetapi akhir dari cerita itu tidak persis seperti yang diinginkan.banner-ads

Pertama, negosiasi dengan KTM yang ditolaknya, kemudian tidak diperpanjang dengan Ducati. Dari situ, dua negosiasi lagi, satu dengan Yamaha untuk peran test rider dan terakhir kemungkinan Aprilia, yang juga ditolak karena dianggap tidak menarik karena sejumlah alasan.

Kini setelah beberapa bulan berlalu sejak momen panas pasar pembalap, Dovizioso diharapkan buat jadi pengganti Marc Marquez. Meski kursi itu tampaknya diperuntukkan bagi Stefan Bradl buat sebagian besar musim.

Namun Dovizioso dan manajernya Simone Battistella menunjukkan kartu terakhir mereka, yaitu Dovizioso siap sedia untuk berlaga di tes Qatar bersama Honda. Kemauan yang sangat berbeda dengan apa yang diperlihatkan sebelumnya, karena hingga beberapa hari lalu Dovizioso selalu menolak ide balapan menggantikan Marquez, jika hanya untuk beberapa Grand Prix. Ia selalu mengharapkan komitmen sepanjang musim.



Tentu saja mudah dimengerti karena Dovizioso berusaha untuk menjaga nilainya sangat tinggi. Tak cuma dari sudut ekonomi, tapi juga sisi prestise.

Dovizioso menyelesaikan kejuaraan dunia tiga kali sebagai runner up. Ia tidak diragukan lagi adalah antagonis utama Marc Marquez, bahkan juga pembalap yang mampu memberi banyak kemenangan bagi Ducati. Tapi semua itu seperti tertutup musim 2020 yang begitu menyulitkan. Dovizioso memperlihatkan ketidakmampuannya untuk beradaptasi dengan ban Michelin baru.

Dalam sebuah wawancara beberapa hari yang lalu, Battistella mengatakan bahwa Dovizioso siap kembali ke 100 persen pada tahun 2022. Selain itu ada juga hipotesis untuk bersaing dalam tes Honda di Qatar. Singkatnya, ia tergoda oleh RC213V.

Langkah itu tampaknya dari sudut pandang tertentu adalah ungkapan menyerah, karena mengingkari sikap Dovizioso dalam beberapa bulan terakhir. Kartu yang dimainkan kini sudah habis.