Jadi yang paling kencang di tes pramusim MotoGP 2023 bukan berarti Ducati tanpa PR. Desmosedici versi baru juga punya kekurangan.

banner-ads

Dua pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini sama-sama menyebut kalau motor ini belum nyaman-nyaman banget.

Baca Juga: Alasan Besar Ducati Dominasi MotoGP

Memang, Bagnaia ada di urutan kedua waktu tes di Sepang. Dia kalah cepat 0,080 detik dari Luca Marini (Mooney VR46). Marini mencatatkan waktu 1 menit 57,889 detik.

"Saya merasa hebat dengan motornya dan pada saat itu saya cukup yakin bahwa saya akan mengikuti," ucap Bagania.

"Dan saya benar-benar ingin mengikuti pekerjaan dengan motor 2023, karena ini selangkah di depan."

Bastianini juga gak jelek-jelek amat. Dia ada di posisi empat, selisih 0,260 detik dari Marini.

Tapi Bagnaia dan Bastianini belum cukup puas dengan Desmosedici versi baru ini. Motor itu disebut punya kelemahan yang ternyata sama dirasakan oleh dua pembalap itu.

Mereka menyebut saat di tikungan motor ini terlalu banyak bergerak. Hal itu bikin mereka gak bisa membuka gas lebar-lebar, karena ada risiko tergelincir.

"Sampai titik keluar pertama setelah makan siang saya kesulitan dengan elevasi," ucap Bagnaia.

"Karena sangat gugup dan sangat sulit untuk membuka kecepatan penuh karena motor banyak bergerak dan banyak meluncur."

"Pada saat yang sama kami menyelesaikannya, kami mengubah bagian elevasi itu dan semuanya seperti menggunakan motor 2022 tetapi dengan kecepatan lebih."

Menurut Bastianini, bagian belakang motor susah dikendalikan. Padahal motor ini punya potensi yang sangat besar.

"Ya, motor baru itu cepat. Tapi bagi saya, saat ini sulit untuk meningkatkan kecepatan dan keluar dengan cepat dari tikungan," ucap Bastianini.

"Karena saya tidak terlalu percaya diri dengan bagian belakang, dengan motor baru."