Sementara pabrikan lain baru memperkenalkan perangkat holeshot untuk sekali pakai pada start di MotoGP, sistem shock Ducati tetap selangkah lebih maju karena bisa diatur selama balapan.
Secara khusus, evolusi itu dipakai oleh Jack Miller di Buriram tahun lalu. Perangkat itu memungkinkan pembalap pabrikan Ducati untuk menurunkan bagian belakang motor sesuka hati saat berakselerasi di garis lurus yang panjang.
Manfaatnya adalah peningkatan anti-wheelie. Selain itu para rider Ducati juga bisa lebih stabil saat pengereman.
"Kami memiliki perangkat semacam ini untuk banyak waktu, saya dan Jack dari tahun lalu. Itu bagus," kata Danilo Petrucci.
"Ini merupakan peningkatan baik untuk melewati pembalap lain dan di sisi lain untuk mempertahankan posisi. Kami cukup baik dalam akselerasi dan pengereman sehingga rider lain lebih sulit untuk melewati kami."
Tapi tentu saja ada beberapa regulasi yang harus ditaati oleh setiap pabrikan. Peraturan MotoGP mewajibkan pengoperasian alat itu diatur secara mekanik atau hidrolik oleh pengendara.
"Kami menggunakannya berkali-kali setiap putaran dan berkali-kali tiap balapan. Ini adalah peningkatan yang sangat kecil yang dapat kita gunakan untuk menyerang atau mempertahankan posisi. Ini memberi Anda 30 milidetik lebih sehingga Anda lebih agresif dalam pengereman," ungkap Petrucci.
Meski begitu, Miller pada debutnya membutuhkan perubahan dalam sistem saklar yang terletak di setang kiri. Sebab, ia pernah salah mengoperasikan alat tersebut yang justru membuatnya rugi.
"Ini hanya dua tombol, tetapi Anda harus benar-benar berhati-hati menggunakannya. Anda harus mematikannya di bagian trek yang tidak Anda butuhkan," kata Petrucci.
"Kadang-kadang cukup sulit untuk menggunakannya karena mungkin di antara dua sudut, dan motor bergetar atau Anda harus mengerem keras, mengubah arah, mengganti gigi dan menghidupkan perangkat. Jadi Anda harus melakukan banyak hal, tetapi saya sendiri tidak sulit membiasakan diri dengan itu."