Awal pekan ini, Pengadilan Banding MotoGP mengukuhkan Andrea Dovizioso sebagai pemenang Grand Prix Qatar. Kemenangannya diganggu setelah Honda, Suzuki, Aprilia dan KTM bicara soal swingarm Desmosedici yang dianggap melanggar.
Keempat pabrikan telah memprotes motor Dovizioso, Danilo Petrucci dan Jack Miller dengan alasan bahwa spoiler itu sebagai perangkat aerodinamis. Hal tersebut dianggap tak sesuai dengan peraturan teknis MotoGP.
Ducati yang sudah menerima lampu hijau dari Direktur Teknis Danny Aldridge, bersikeras perangkat itu dirancang untuk mendinginkan ban belakang.
Pabrikan yang memprotes menyatakan tujuan mereka bukan untuk melucuti Dovizioso dari kemenangan tetapi untuk mengklarifikasi aturan mengenai apa yang boleh dan tidak diizinkan.
Menjelang putaran Argentina akhir pekan ini, manajer umum Ducati Corse, Luigi Dall'Igna, ditemani oleh direktur olahraga Paolo Ciabatti, memberikan komentar pertamanya sejak kemenangan di Pengadilan Tinggi.
"Part pada swingarm itu bekerja untuk memberi udara pada ban belakang dan hasil pengujian kami, pada tes Qatar sebelum lomba, adalah bahwa kami dapat mengurangi suhu ban rata-rata sekitar 7 derajat," katanya.
Tapi bentuk sayap dari alat itu membuat saingan Ducati yakin itu membuat downforce. Dall’Igna mengakui bahwa perangkat itu memiliki efek aerodinamis 'sekunder', seperti halnya bagian mana pun yang terpapar aliran udara.
"Juga spoiler yang digunakan Yamaha pada akhir tahun lalu, pasti memiliki efek sekunder ini. Dalam kasus kami, saya pikir kami dapat memberi tahu Anda bahwa kami memiliki kurang lebih 3-4 Newton pada 180 km / jam, 300 gram lebih atau kurang," tuturnya.
Karena tujuannya adalah pendinginan dan efek downforce yang sangat minim, Ducati bahkan tidak melakukan pengujian terowongan angin untuk bagian tersebut.
"Jujur saja, kami tidak melakukan pengujian terowongan angin dengan sistem, karena target kami bukan kekuatan downforce. Itu hanya efek termal pada ban belakang," tukasnya.