Pembalap Italia itu memimpin lebih banyak lap daripada siapa pun selama balapan. Tapi setelah 7 lap tersisa, Bagnaia kehilangan keunggulan dari pemenang balapan GP Qatar, Maverick Vinales.
Juara Moto2 2018 itu mengaku salah strategi karena mendorong terlalu keras di awal. Hal itu juga yang membuatnya kehilangan kesempatan untuk mengimbangi Vinales di putaran akhir. Bagnaia pun harus puas finis di podium ketiga, di bawah Johann Zarco.
Baca Juga: Dovizioso dan Ducati Optimis Hadapi Misano
Tetapi melihat ke depan untuk balapan kedua di Doha, Bagnaia berharap belajar dari data tersebut. Ia mengaku kini siap jadi penantang kejuaraan.
"Minggu lalu, saya nyaris mendapatkan kemenangan MotoGP pertama saya, tapi sayangnya, strategi yang saya terapkan dalam balapan ternyata salah," ungkap Bagnaia.
"Saya mendorong terlalu keras di awal, dan itu mencegah saya untuk mempertahankan kecepatan yang sama hingga akhir. Tetap saja, saya berhasil naik podium, dan saya senang tentang itu karena ini adalah cara yang bagus untuk memulai petualangan baru saya dengan Tim Lenovo Ducati."
"Minggu ini saya pasti akan mengincar sesuatu yang lebih. Kondisi trek Minggu lalu sangat khusus karena angin dan pasir di permukaan trek."